Kamis, 05 September 2013

About Novell

Diposting oleh Unknown di 05.31 0 komentar

SEGALA HAL TENTANG NOVEL

3
Pengertian Novel
Sebutan novel dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam bahasa Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet ( Inggris : novelette ) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu sastra serius dan sastra hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut menjadi karya yang indah, menarik  dan juga memberikan hiburan kepada pembacanya, tetapi lebih dari itu. Syarat utama novel adalah harus menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang selesai membacanya.
Novel yang baik adalah novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai saja, yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk  menyelesaikannya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedangkan novel hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial karena novel yang baik ikut membina orang tua, masyarakat menjadi manusia. Sedangkan novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia yang terpenting bahwa novel tersebut memikat orang untuk segera membacanya.
Banyak sastrawan yang memberi batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs)
  2. Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan ( Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M.Pd )
  3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dan keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra ( Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd )
  4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik ( Paulus Tukam, S.Pd )
Unsur – Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang turut membangun novel menjadi cerita yang menarik, unsur tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu (1) unsur intrinsik dan (2) unsur ekstrinsik.
A. Unsur Instrinsik
Unsur instrinsik dalam sebuah novel terdiri dari :
1. Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. Sebagai unsur semantris dan yang menyangkut persamaan – persamaan dan perbedaan – perbedaan ( Hartoko dan Rahmanto, 1986 : 142 ). Tema disaring dari motif – motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa – peristiwa, konflik dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik, situasi tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal – hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun  bersifat menjiwai selurh bagian cerita itu.  Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.
2. Setting / latar
Latar / setting yang disebut juga sebagai landas tumpu menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan ( Abrams, 1981 : 175 ).
Senada dengan pendapat diatas menyatakan bahwa setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita. Setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya, ( Drs. Rustamaji, M.Pd., Agus Priantoro, S.Pd ). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca. Menciptakan suasana tertentu yang seolah – olah sungguh – sungguh ada dan terjadi.
Latar dapat dibedakan tiga unsur pokok yaitu :
(1)      Latar tempat
Latar tempat menyusun pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
(2)      Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
(3)      Latar sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra.
3. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang diotampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran  yang jelas kepada pembaca.
Berdasarkan perbedaan sulit pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikanm ke dalam beberapa jenis, yaitu:
(1)      Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan.
(2)      Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita.
(3)      Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis merupakan tokoh penyebab terjadinya konflik dalam sebuah cerita.
(4)      Tokoh sederhana
Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas peribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja.
(5)      Tokoh bulat ( kompleks )
Tokoh bulat ( kompleks ) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.
(6)      Tokoh Statis
Tokoh Statis memiliki sikap dan watak yang relatif tetap , tak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita.
(7)      Tokoh Berkembang
Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan berkembang perwatakan sejalan dengan perkembangan serta perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.
(8)      Tokoh Tipikal
Tokoh Tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas  pekerjaan atau kebangsaan. Tokoh ini merupakan penggambaran pencerminan atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari lembaga yang ada di dunia nyata.
(9)      Tokoh Netral
Tokoh Netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar – benar merupakan tokoh imajiner, yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi, Ia hadir semata – mata demi cerita, atau bahkan dialah yang empunya cerita, pelaku cerita  dan diceritakan.
(10)  Tokoh Tambahan
Tokoh lain dalam cerita selain tokoh utama.
4. Alur / Plot
Alur / Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu pertama alur maju ( progesif ) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan yang kedua alur mundur ( flash back progesif ) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Plot / alur menampilkan kejadian – kejadian yang mengandung konflik maupun menarik bahkan mencekam pembaca.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang ( point of view ) merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.
Sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1)      Sudut Pandang orang pertama : “ Aku “
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata – katanya sendiri.
2)      Sudut Pandang orang ketiga : “ Dia “
Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlibat di dalam cerita, pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3)      Sudut pandang campuran
Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, Ia serba melihat, serba mendengar dan serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh  dan mampu mengisahkan  rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang dan lain – lain diluar unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini  akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.

Jumat, 16 Agustus 2013

Puisiku, Merah Putihku..

Diposting oleh Unknown di 23.35 0 komentar
Merah Putih tetaplah kau berkibar...
Walau di bawah tiang mu banyak nelangsa dan air mata..
Caci maki dan carut marut yang berlarut
Dendam kesumat sesama yang kian meradang

Merah Putih tetaplah kau berkibar..
Meski darah juang itu telah mengering dan menghilang
Berganti darah segar rakyat jelata di hisap penguasa

Merah Putih tetaplah kau berkibar..
Hingga nanti, saat bumi pertiwi tak lagi mengerti untuk apa negeri ini merdeka
Hingga nanti, saat kami tak lagi mengerti untuk siapa negeri ini merdeka

Merah Putih tetaplah kau berkibar..
Hingga nanti, saat kami semua bertanya apa artinya merdeka...

Kamis, 15 Agustus 2013

Sherina, Metamorfosis Penulis Remaja

Diposting oleh Unknown di 17.58 0 komentar

Sabtu, 10 Agustus 2013

Yuuk, Kita Coba Mikir Lagi Deh...

Diposting oleh Unknown di 20.31 0 komentar
Hai temans...
Alangkah serunya ya jadi remaja, persisnya sih beranjak remaja (dari anak-anak ke remaja)
Coba lihat foto-foto kita yang dulu-dulu, mulai dari bayi, TK, baru masuk SD, kelas 4, kelas 5 dan sampai sekarang ehh gak tahunya udah SMP ajah (kelas 7, 8 dan 9)

Banyak hal telah berubah, baik dari fisik model rambut bahkan cara kita berfoto semuanya berubah. Iya kan??? Nah, tuh diaaa, aku semakin kesini semakin bingung dengan diriku. Dalam arti kata, jadi anak-anak yang tumbuh remaja itu serba salah.

Gimana gak serba salah cobak, disaat kita lagi di kondisi dan situasi yang diharapkan tuk bertindak dewasa, kita masih melakukan hal-hal yang kekanakan. Begitu juga sebaliknya, disaat kita masih dianggap anak-anak kita telah banyak melakukan hal yang terlihat pantas dilakukan orang dewasa.. Serba salah kan?? hhihiiiii...

Apalagi soal perasaan, diawal kelas 6 SD saja kita ada yang sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Mengaku-ngaku punya hubungan spesial dengan teman tersebut. Mulai nulis status sayang-sayangan, status galau-galauan dan sebagainya....

Setelah SMP, kita mulai semakin berani memproklamirkan hubungan spesial itu kepada teman-teman dan orang-orang yang tidak kita kenal. Foto-foto berdua dengan gaya lebay ala orang pacaran, pergi berdua-duaan, nonton berdua mojok..

Nah, karena udah masuk ke wilaya ini masalahnya, untuk sekadar pegangan tangan saja tentu udah gak pada risih lagi dong, dan tentu saja saat di dalam bioskop yang gelap, udah pada berani berciuman. Okay...! tidak semua melakukan itu, baiklah kalau untuk membela diri gak masalah sih.. Tapi mana mungkin sih, berani berpacaran dan tidak berani bersentuhan? Itu kayanya malah mustahil kan???

Bahkan nih ya, ada beberapa curhat teman-teman yang sudah terjebak disituasi menyakitkan bercerita bahwa mereka sudah melakukan hal-hal yang tidak pantas...!! Nah akibatnya apaaa??? yang rugi itu para cewek jugak, mereka cowok sih tinggal pergi dan melenggang sambil bilang goodbye dan lambai tangan!

Coba deh kita mikir lagi, buat apa sih kita merespon perasaan yang kita rasa terhadap seseorang dengan mewujudkannya menjadi ajang berpacaran lalu kemudian terjerumus tuk melakukan hal-hal yang sia-sia dan merugikan diri sendiri. Coba buka mata dan buka telinga, berapa banyak disekeliling kita yang telah merana dan menderita karenanya.

Yang judulnya berpacaran itu tidak ada gunanya. Tapi gue cinta ama dia, gue sayang ama dia, gue naksir dia..! ya boleh aja sih, yang namanya perasaan siapa yang dapat melarangnya hadir di dalam hati kita? gak ada, tapi kita tentu saja tidak perlu mengumbarnya, memikirkannya berlarut-larut dan malah berusaha untuk menjadikan persaaan itu sebagai alasan tuk memulai awal percintaan dengan dia..! Tidak teman!! Itu hanya akan buat kita terjerumus dalam dosa!!

Pasti nih pada bilang, sok alim lo Rin, sok iye lo Rin, sok banget lo jadi orang, munafik lo!! Gak papa sih siapa saja boleh kok berpendapat. Dan disini pun aku punya pendapat sendiri buat kaumku, kaum perempuan yang sejatinya nanti akan jadi seorang ibu di masa yang akan datang..

Aku gak bilang kalau punya perasaan suka sama cowok itu dosa, tapi yang gak pantas kita lakukan itu berpacaran dengan segala aktifitasnya, itu akan buat kita terjerumus pada hal-hal yang akhirnya menyakitkan dan merugikan diri sendiri. Tahuilah teman, jadikan diri kita itu ibarat barang yang sungguh bernilai dan bukan buah di pinggir jalan.

Barang bernilai tinggi itu adalah barang yang susah didapatkan,sementara buah di pinggir jalan akan bisa dicium, dipegang dan dipencet-pencet oleh calon pembelinya, ehhh... gataunya malah gajadi beli..! Kalian mau seperti itu??? Aku sih gak mau.

Jadi , yuuk kita coba mikir lagi deh...
Keep Smile and Keep Calm...


Sabtu, 03 Agustus 2013

Uneg-Uneg Doang..

Diposting oleh Unknown di 01.57 2 komentar
Hai.. Haiii...
Cerita ringan melayang dan sedikit mengkerut yuuk..

Beberapa hari yang lalu , aku dan teman-teman SD ku ngumpul, dan kami berbuka bersama.
Senang rasanya, setelah sekarang pada Kelas 8, banyak hal yang buat aku dan teman-temanku jarang banget ketemuan..

Yaa maklumlah, kan hampir gak ada yang satu SMP. Apalagi kaya aku, malah hanya aku sendirian di SMPku yang berasal dari SD kami. Seperti biasa kalau udah ngumpul tuh, pasti seruu banget, ketawa gak berhenti, ceritain masa-masa 2 tahun yang lalu saat kami masih duduk di SD, dan tentu saja berbagi cerita tentang kisah masing-masing di SMP saat ini..

Beberapa bercerita tentang teman baru dan sahabat baru juga pacar baru hahaa... Seru-seru tuh ceritanya, dan asyik banget ngedengerin mereka bercerita. Tapi saat ada yang tanya
"Sher, lo pacarnya siapa?"
"Anak mana cowo lo Sher?"
Ehh, malah aku yang bingung jawabnya, yaiyalah kan aku gak punya cowo atau pacar!

Mereka malah balik nanya dengan heran
"Trusss, itu status lo, tentang cerita cinta yang sering lo update apaan dong??!"
"Jangan bilang itu bagian dari naskah yang lo tulis..!"

Hahahhaa.... aku malah ketawa ngakak jadinya, sebenarnya iya juga sih buat siapa yaaa.. aku nulis begituan? Ehh, tapi tunggu duluuu, kalau menurut aku nih, apapun yang kita tulis tentang perasaan gak harus tertuju buat seseorang yang berwujud makhluk cowo kok!

Saat ini, ungkapan perasaan tentang suka, sayang bahkan cinta itu adalah universal, itu semua bisa tertuju tuk banyak hal dan semua orang, karena bagiku cinta adalah pendar berlian dengan kilauan tak terhingga..
What ever.. hahahha, itulah cinta guys, tak berbentuk, tak berwarna namun hanya dirasa sampai dia menemukan sosok yang sejatinya cinta..

Lagipula, diusia sebelia kita ngapain sih membahas masalah cinta dengan sebegitu seriusnya, hidup ini indah guys dengan banyak pilihan menjalaninya, dan masa depan masih jauuuuhh di depan sana, mari kita bergegas dengan semangat dan berkarya...

Kalau kataku sih, singkirkan semua loser dari mata kita, jalan kita dan hidup kita..
Langit akan tetap menjadi indah saat kita menatapnya dengan mata ceria remaja yang penuh mimpi, bukan manatapnya dengan kelam dan kegalauan.. Hidup bukan hanya tuk cinta-cintaan ga penting guys..!!

 

Rasa dan Mimpi SherLa Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting